Monday, January 20, 2014

ANTARA CINTA DAN SAHABAT

ANTARA CINTA DAN SAHABAT

Aku Nestiy, aku dilahirkan di keluarga yang sederhana.Tapi ini tidak memebuatku patah semangat untuk terus menuntut ilmu.Apalagi setelah ibuku dikeluarkan dari perusahaan tempat ia bekerja, karena faktor usia Ibuku yang sudah lanjut.Setelah 3 tahun aku menuntut ilmu di SMP Harapan Bangsa, kini aku telah lulus dan melanjutkan ke SMA Pancasila. Dan inilah awal kisah dalam hidupku.Berbagai pengalaman baik itu suka atau duka, cinta,dan persahabatan menjadi satu dalam ceritas di masa SMA.

Hari ini adalah masa orientasi siswa yang biasa disebut MOS.Ya masa yang cukup menyebalkan bagi peserta didik baru.Bagaimana tidak? Kakak kakak senior yang super galak , bukan itu saja tugas-tugas yang diberikan pun cukup sulit.Meski hanya tiga hari,tapi bagi peserta didik baru terasa 3 tahun bahkan bisa jadi 3 abad. “Nesty ayo bangun, hari ini kan kamu sudah mulai masuk sekolah.” “Iya bu”.Secepat kilat aku bangun dan bersiap untuk pergi kesekolah. Meski ini baru jam 04.30 tapi tak membuatku bermalas-malasan, karena apa? Ini adalah hari pertama aku masuk di SMA Pancasila.Setelah bersiap-siap aku berangkat kkesekolah jam 05.00 tepat. Ya meski masih pagi buta aku tetap bersemangat.Saat diperjalanan aku merasa ada yang mengganjal dalam hatiku.Ternyata papan namaku tertinggal. “Aduh mati aku, papan namaku tertinggal”.Gumam ku dalam hati.Baru pertama MOS udah bikin kesalahan.”Kamu kenapa Nestiy?” tanya teman SMPku Puji namanya.”Em anu Puji papan namaku ketinggalan dirumah, gimana ini?”. “Sudahlah Nestiy tak usah khawatir, ya mungkin akan dapat hukuman  ringan.hehehe.”Goda Puji untuk menenangkan hatiku.”Ya semoga saja Puji.”Kataku setengah ketakukan.Benar saja Aku mendapatkan hukuman, meski hukumannya ringan tapi Aku masih merasa ketakutan.

Ini adalah hari MOS ynag kedua, Aku membawa beberapa tugas dari kakak osis.Tapi Aku dan beberapa teman SMPku salah menafsirkan tugas.Bukannya minuman pocari sweat yang kami bawa, melainkan air mineral aqua dingin yang kami bawa.Kami merasa ketakukan.Untuk itu kami meminjam minuman itu.hehehe malu sih tapi apa boleh buat.Waktu itu Aku meminjam minuman pocari sweat dari salah seorang teman tapi aku tak tau namanya.”Permisi,em bolehkah Aku meminjam minuman pocari sweat mu? Aku salah bawa minuman.”kataku dengan perasaan malu.”Oh boleh tentu saja silakan”.Kata teman baruku itu.Tiyo namanya ups…Aku tak sengaja melihat papan namanya.Cowok itu benar-benar manis.Inilah awal ppertama Aku jatuh cinta.

Hari ketiga dimana hari yang menyebalkan.Semua peserta MOS dimarahi habis-habisan,disiram air segala pula.Ya meski ini akhir dari masa orientasi peserta didik baru, tapi kami senang dengan acara MOS ini.Meski kami sering dibuat jengkel dengan kakak-kakak osis yang super bawel,Aku dan beberapa teman SMPku tetap bahagia.Kami pulan g kerumah tapat pukul 18.00.Sesampainya dirumah Aku masih teringat dengan Tiyo, “Apa Aku suka dengan Tiyo?”.Entahlah.Kenapa Aku senyum-senyum sendiri ya? Jika mengingat kejadian waktu itu.Gumamku disela-sela kesibukanku malam ini.

Setelah MOS usai,hari ini adalah hari dimana semua murid baru mendapatkan kelas masing-masing yakni pembagian kelas.Ternyata Aku masuk dikelas X4 dan teman-teman seperjuanganku masuk di kelas yang berbeda Alisa dan Puji masuk di kelas X2, Aulia dan Ana masuk dikelas X3,Ani dan Soleha masuk dikalas X5,Tika dan Istanti masuk di X6,Aida dan Febry masuk di X8,dan Ida masuk di X9.Kenapa Aku berada sendirian di kelas X4.Waktu itu Aku duduk dengan Ningsih,meski masih canggung tetapi Aku mencoba beradaptasi dengan mereka.Tak perlu waktu lama di kelasku yang sekarang, Aku mempunyai beberapa sahabat,diantaranya Septi,Sofi,Nurul,Vio,Ningsih,dan Anis.Saart kita berenam ingin kekantin,mataku terpana saat melihat sosok yang telah meolongku dari ancaman kaka-kakak osis waktu itu.”Tiyo gumamku dalam hati.Aku mencoba melihat arah kemana ia pergi,ternyata ia masuk di kelas X6.Hanya beberapa jarak dari kelasku kenapa Aku tidak tahu ya?”.

Setiap hari bila berangkat sekolah Aku selalu menunggunya di depan kelasku.Jika ia telah melewati depan kelas X4 ada perasaan lega yang menyelimuti hatiku.Satu tahun di kelas X4 telah berlalu, kini Aku telah naik di kelas XI IPS 2.Bersama Septi sahabatku.Betapa terkejutnya Aku, ketika Aku tahu bahwa Tiyo satu kelas denganku.Aku merasa senang.Tapi entah mengapa Aku tak berani mengungkapkan perasaanku ini.Bodohnya Aku seharusnya cowok yang menyatakan perasaanya kepada cewek.Di kelas XI IPS 2 ini Alku juga mendapatkan sahabat yang mampu membuat hari-hari disekolah lebih berwarna.Diantaranya Septi,Adi,Agung,Feby,dan Tiyo.Bukan berarti Aku tak menganggap semua teman di kelasku itu sebagai sahabt.Hanya saja aku lebih terasa nyaman bersama mereka dan Istanti sahabatku di kelas XI IPS 3.Aku berharap,Aku dan Tiyo memiliki hubungan lebih.Tpi tetap saja Aku tak berani mengatakan bahwa Aku mencintainya.

Melihat Aku yang sering melamun,adik sepupuku merasa kasihan.Ia mengenalkanku dengan teman pacarnya Yoga namanya.Beberapa hari kita berkenalan,dia mengatakan perasaannya kepadaku.Tapi Aku bingung dengan perasaanku ini.”Nestiy Aku ingin bicara padamu.”Kamu ingin bicara apa Yoga?”katku kepadanaya.”Aku suka sama kamu Nestiy, mungkin ini terlalu cepat,tapi Aku tidak bisa membohongi perasaanku.” “Gleg.Seperti petir yang menyambar tubuhku,beku rasanya.Aku bingung dengan semua ini.Disisi lain Aku berharap Tiyo yang menyatakan perasaannya kepadaku,tapi Aku njuga tidak ingin berharap denagannya.Disisi lain mungkin ini pertama kalinya Aku akan merasakan mempunyai pacar.Sejenak Aku berfikir mungkin inilah yang terbaik.Aku menerima Yoga sebagai pacarku,tapi entah menagapa Aku masih mempunyai rasa dengan Tiyo.Selama berpacaran dengan Yoga Aku merasa seperti dipermainkan,dikhianati.Hubunganku dengan Yoga tak bertahan lama hanya 8 hari Aku merasakan bagaimana rasanya mempunyai pacar.Sakit memang ,untuk melupakan rasa sakit ini pun butuh waktu yang cukup lama.Tapi Aku lebih sakit hati karna rasaku dengan Tiyo.Disaat Aku merasakan sakit yang sangat teramat,masih ada sahabat-sahabat yang selalu menghiburku. Mereka selalu ada saat suka dan duka. “ Sudahlah Nestiy jangan menangis, kami akan selalu bersamamu”.     Kata-kata itulah yang membuatku kembali tersenyum. 

Aku berhasil melupakan Yoga. Tapi Aku belum bisa melupakan perasaanku untuk  Tiyo. Akankah persahabatanku dengan Tiyo berakhir karena perasaan bodoh yang kumiliki untuknya Di kelas XI IPS 2 ini tak kusangka telah berjalan setengah semester. Waktu itu aku tak sengaja membantu teman sekelasku Ardi namanya untuk membantunya mengerjakan tugas. Karena kedekatan kita ada beberapa pihak yang tidak menyukai hal itu. Padahal aku dan Ardi hanya sebatas sahabat. Hatiku hanya untuk Tiyo. Bukan aku saja yang mempunyai perasaan lebih dengan sahabat kami. Adi pun juga mempunyai perasaan lebih dengan Septiy. Tapi sayang Septiy menganggap Adi sebagai sahabatnya. “Kamu suka ya Adi sama Septiy?”. Tanyaku disela-sela  percakapan kami. “ ya bisa dibilang gitu sih Nestiy”. Jawab Adi penuh dengan kejujuran.” Kalau begitu kamu harus ungkapakan kepada Septiy, biar semua jelas”. Aku memberikan saran kepada Adi. “tunggu waktu yang tepat Nestiy”. Kata wahyu dengan penuh harap. “ok”. Jawabku dengan senyuman. Namun tanpa sepengetahuan Adi, ternyata Septiy telah mengetahuinya dan Septiy menganggap bahwa Adi hanyalah sebagai sahabat. Meski Adi telah mengetahui jawaban Septiy, tapi Adi selalu memberikan perhatian lebih kepada Septiy.

Entah mengapa Aku belum juga bisa melupakan perasaanku pada Tiyo. Meski Aku belum tahu perasaan Tiyo kepadaku, Aku senang bila Tiyo selalu ada didekatku meski itu hanya sekedar sahabat. Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17 , Aku berharap diusiaku yang ke 17 ini akan mendapat kebahagiaan bersanma keluargaku dan sahabatku. “Nestiy nanti aku kerumahmu ya?’. Kata Adi setengah bergurau. “Yang benar?.rumahku jauh lho Adi, jawabku dengan nada tak percaya. “ Ya sudah kalau kamiu tidak percaya”. Jelas Adi dengan meninggalkanku. Kurang ajar Adi meninggalkanku sendiri, awas nanti. Setelah pulang sekolah, tak beberapa lama sahabat-sahabatku datang kerumahku ketika aku sedang membantu ibuk. Dengan membawa kue ulang tahun dan sebuah hadiah berupa bunga sedap malam Adi, Septiy, Istanti, dan Agung datang untuk merayakan ulang tahunku. Ada yang mengganjal saat aku melihat mereka. Otakku berputar secepat mungkin unytul menebak teka teki inidan Tiyo, ya Tiyo, kenapa Tiyo tidak ikut? Tanyaku dalam hati. “Aku pikir kalian berbohong ternyata tidak”. Kataku mereka masuk kedalam rumahku. “Yee.. kita itu selalu menepati janji”. Untuk beberapa saat aku dan perasaanku larut dalam kebahagiaan ketika merayakan hari ulang tahunku.

Kenapa denganku? Aku merasa sakit hati ketika Tiyo mengirimkan pesan kepada Maya, waktu Aku dan teman-teman kelas XI berangkat study tour ke Bali. “Salam buat Maya ya Nestiy”. Begitulah pesan dari Tiyo. Aku mencoba untuk tidak berfikiran negatif kepada Tiyo. Meski jujur Aku merasakan sakit hati. Aku mencoba untuk bersenang-senang di Pulau Bali, tapi hati dan fikiranku selalu tertuju pada Tiyo yang selalu ada dalam hati dan fikiranku. Ketika Aku berbelanja ke pasar Sukowati lagi-lagi Aku teringat dengan Tiyo. Tanpa ragu Aku mencoba untuk membelikan oleh-oleh kepada Tiyoberupa gantungan kunci. Tapi sayang ketika aku sampai di sekolah aku takut untuk memberikannya. Aku takut jika ia tak suka dengan pemberianku. Berhari-hari aku mencoba untuk memberikannya kepada Tiyo tapi hatiku masih ragu. Sampai akhirnya Aku harus menyimpan gantungan kunci itu sampai kenaikan kelas.

“ Aku tak ingin berpisah dengan kalian”. Kataku dengan perasaan sedih kepada sahabatku, ketika kami menerima pembagian kelas. Ya.. benar saja kami dipisahkan oleh waka kesiswaan dan waka kurikulum begitu saja
 

No comments:

Post a Comment

Popular Posts Now